Kita sering menyebutkan kata Al-Qur’an dan bahkan hampir setiap hari membacanya, namun apakah kita sudah paham dan mengerti apa sih Al-Qur’an itu ? Pada hakikatnya kita hanya mengetahui bahwa Al-Qur’an merupakan kitab suci umat islam. Lalu apa sih yang disebut dengan Al-Qur’an dan bagaimana penjelasan tentang Al-Qur’an yang lebuh rinci lagi ?
Daftar Isi
Pengertian Al Qur’an

Al-Qur’an ialah kitab suci Islam. Umat islam mempercayai bahwasanya Al-Qur’an adalah puncak dan penutup Wahyu Allah yang ditujukan bagi manusia, dan merupakan bagian dari rukun iman yang diberikan kepada Nabi Muhammad , lewat perantara Malaikat Jibril.
Sebagai Wahyu pertama yang diterima Rasulullah, seperti yang terdapat dalam surat Al-Alaq ayat 1-5. Al-Qur’an adalah kitab yang mempunyai sejarah panjang yang dimiliki oleh umat Islam dan hingga sekarang tetap terjaga kemurniannya.
Pengumpulan Al-Qur’an memiliki dua tahap, yaitu petama pengumpulan Al-qur’an, kedua dalam arti penulisan Al-Qur’an. Setelah Rasulullah wafat, proses pengumpulan Al-Qur’an tetap dilakukan oleh para khalifah sampai terbentuklah Mushaf Usmani seperti yang kita pegang saat ini.
Al-Quran memiliki banyak pengertian, dibawah ini adalah pengertian Al-Qur’an menurut beberapa bahasa dan menurut beberapa ulama.
1. Pengertian Al Qur’an Secara Etimologi (Bahasa)
Dilihat dari bahasa, Al Qur’an merupaka kata yang diambil dari bahasa arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda ke kata kerja qara’a – yaqra’u – qur’anan yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang kali. Pemakaian kata itu dapat kita jumpai pada surah al Qur’an yaitu pada surat al Qiyamah ayat 17 – 18.
إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُۥ وَقُرْءَانَهُۥ (١٧)
فَإِذَا قَرَأْنَٰهُ فَٱتَّبِعْ قُرْءَانَهُۥ (١٨)
2. Pengertian Al Qur’an Secara Terminologi (Istilah Islam)
Sedangkan dalam istilah, al Qur’an dimaknai kalam Allah swt, yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw sebagai bentuk mukjizat,penyampaiannya dengan jalan mutawatir dari Allah swt dengan perantara malaikat jibril dan ketika kita membaca al Qur’an dinilai ibadah kepada Allah swt.
Al Qur’an merupakan murni wahyu Allah swt, bukan hawa nafsu perkataan Nabi Muhammad saw. Al Qur’an berisi aturan kehidupan manusia. Al Qur’an adalah petunjuk untuk orang beriman lagi bertaqwa.
Dalam Al Qur’an memilki rahmat yang begitu besar dan merupakan pelajaran bagi orang-orang yang beriman. Al Qur’an adalah petunjuk yang dapat menuntun manusia dari dunia kegelapan menuju dunia yang terang.
Pengertian Al-Qur’an Menurut Para Ahli

1. Menurut Dr. Subhi as-Salih
Dr. Subhi as-Salih mengatakan, Al Qur’an merupakan kalam Allah yang berbentuk mukjizat yang diberikan kepadaRasulullah,dituangkan dalam mushaf dan diriwayatkan lewat jalan mutawatir, membacanya adalah termasuk ibadah.
2. Menurut Muhammad Ali ash-Shabumi
Muhammad Ali ash-Shabumi memaknai, Al Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diberikan kepada Nabi Muhammad akhir dari para nabi dan rasul lewat perantara malaikat Jibril as, ditulis dalam bentuk mushaf yang disampaikan kepada manusia secara mutawatir.Membaca dan mempelajari Al Qur’an merupakan ibadah dan dalam Al Qur’an dimulai surat Al Fatihah dan ditutup surat An Nas.
3. Menurut Syekh Muhammad Khudari Beik
Menurut Syekh Muhammad Khudari Beik, Al Qur’an ialah firman Allah menggunakan bahasa arab didalamnya yang mana diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk dipelajari isinya dan disampaikan kepada manusia secara mutawatir dan dituangkan dalam mushaf yang dimulai dari surat Al Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas.
Proses Di Turunkanya Al Qur’an

Dalam penurunan A-Qur’an tidak secara sekaligus, Al-Qur’an turun secara bertahap selama kurang lebih 22 tahun 2 bulan 22 hari. Para ulama membagi masa turunnya Al-qur’an dilakukan menjadi dua periode, periode Mekkah dan perode Madinah.
Periode Mekkah terjadi selama 12 tahun yaitu masa kenabian Nabi Muhammad dan surat yang turunkan pada waktu itu tergolong surat makkiyah. Sedangkan periode Madinah dimulai ketika peristiwa hijrah yang terjadi dalam kurun watu 10 tahun dan surat yang turun pada periode madinah disebut surat Madaniyah.
Dalam Al-Qur’an terdapat 114 surah, 30 juz, dan 6.236 ayat . Ayat yang turun pada masa mekkah sekitar 4.780 ayat yang mencakup dalam 86 surah. Ayat yang turun ketika masa Madinah sekitar 1.456 ayat yang mencakup dalam 28 surah
Al- Qur’an diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW lewat berbagai jalan, yaitu:
- Malikat Jibril membelah dada Nabi dan memasakukkan wahyu itu kedalam hati Nabi Muhammad SAW tanpa memberitahu bentuk
- Malikat Jibril memperlihatkanw ujudnya seperti manusia laki-laki dan memberikan ucapan kata-kata didepan Nabi SAW.
- Wahyu diberikan kepada Nabi SAW layaknya suara gemerincing lonceng. Menurut Nabi SAW jalan ini adalah jalan yang paling berat dirasakan, sampai-sampai badan Rasulullah bercucuran keringat walaupan wahyu itu diturunkan pada musim dingin.
- Malikat jibril turun sembari membawa wahyu dengan memperlihatkan wujud aslinya. Setiap kali memperoleh wahyu Nabi SAW selalu menghafalnya. Beliau dapat mengulangi apa yang diterima, tepat seperti apa yang telah diberikan oleh malaikat jibril kepadanya.
Ketika Rasulullah SAW hidup, terdapat beberapa orang yang diamanahi untuk menulis Al-Qur’an diantaranya Zaid bin Zabit, Ali bin Abithalib, Muawiyah bin abu Sofyan, Ubay bin Kaab.
Nabi pun juga menyuruh para sahabatnya utuk menuliskan Al-Qur’an pada pelepah-pelepah kurma, lempeng-lempengan batu, dan juga keping-keping tulang.
Pengumpulan Al- Qur’an saat zaman Nabi Muhammad SAW memiliki dua cara:
- sahabat menghafalkannya setiap kali Rasulullah SAW mendapat wahyu.
- para sahabat menuliskan wahyu yang turun dari Allah SWT untuk Nabi SAW selama kurun waktu 23 tahun.
Isi Pokok Ajaran Al Qur’an

Al- Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW yang berisi pedoman untuk umat manusia. Al- Qur’an diturunkan sebagai pegangan untuk mereka yang ingin mendapat kebahagiaan dunia juga akhirat.
Al- Qur’an tidak hanya diturunkan khusus untuk satu umat atau untuk satu abad, tetapi untuk semua umat manusia dan untuk sepanjang abad. Maka dari itu, cakupan ajaran memiliki kesamaaan dengan luasnya umat manusia.
Akidah
Menurut etimologi akidah memiliki arti kepercayaan atau keyakinan. Bentuk jamak Akidah yaitu aqa’id. Akidah juga diartikan dengan keimanan. Orang yang berakidah yaitu orang yang beriman (Mukmin).
Sedangkan Akidah berdasarkan terminologi dimaknai dengan suatu kepercayaan yang mesti diyakini dengan setulus dan penuh merupakan keyakinan menurut ajaran Islam yang berasal dari al-Qur’an dan hadis.
Seorang yang mendoktrin diri memiliki akidah Islam tidak hanya cukup mengakui dan meyakini akidah dalam hatinya, tetapi juga mesti menyatakannya dalam lisan dan mesti mewujudkannya dalam amal perbuatan (amal shalih) didalam kehidupan sehari-hari.
Inti dasar ajaran akidah ialah masalah tauhid, yaitu keyakinan bahwasanya Allah Maha Esa. Semua orang Muslim wajib meyakini ke Esa-an Allah. Orang yang tidak meyakini ke Esa-an Allah Swt. berarti ia adalah orang kafir, dan jika meyakini adanya Tuhan selain Allah Swt.maka dinamakan musyrik.
Al-Qur’an memiliki banyak penjelasan seputar pokok-pokok ajaran akidah yang terkandung di dalamnya, di antaranya yaitu dalam surat al ikhlas ayat 1-4 yang berbunyi
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ .
Ibadah
Ibadah berasal dari kata ‘Abada yang memiliki arti mengabdi atau menyembah. Yang dikatakan ibadah yaitu menyembah atau mengabdi kepada Allah Swt. dengan menunduk setunduk-tunduknya, taat dan patuh kepada-Nya.
Ibadah adalah suatu bentuk kepatuhan dan ketundukan yang didapatkan oleh perasaan yakin terhadap keagungan Allah Swt, sebagai Tuhan yang berhak disembah. Karena keyakinan Allah Swt. memiliki kekuasaan mutlak.
Dalam al-Qur’an dirincikan bahwa tujuan diciptakannya jin dan manusia adalah semata-mata hanya untuk menyembah kepada Allah Swt. Firman Allah Swt.: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyaat : 56).
Sedangkan ibadah dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu : ibadah mahdah dan ghairu mahdah. Ibadah mahdah yaitu ibadah yang tata cara pelaksanaannya sudah ditentukan Allah, contoh: tata cara shalat, puasa, zakat dan haji.
Sedangkan ibadah ghairu mahdah adalah ibadah yang sifatnya umum, pelaksanaannya tidak ditentukan secara khusus,seperti: pergi silaturrahim, bekerja untuk mencari rizki halal dengan niat ibadah, belajar menuntut ilmu, dan sebagainya.
Muamalah
Dalam kehidupan kita juga ada yang namanaya bermuamalah, maka dari itu al-Qur’an tidak sekedar memberikan tuntunan tentang ibadah sebagai wujud kebutuhan manusia kepada Allah Swt. tetapi juga untuk mengatur mengatur bagaimana cara memenuhi kebutuhan hidup lain manusia dengan hubungan dalam kehidupan. Contoh : sillaturrahim, seputar jual beli,hukum dan cara hutang piutang, sewa menyewa, dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari dan juga bermasyarakat. Kegiatan hubungan manusia antar manusia ini disebut dengan mu’amalah. Didalam al-Qur’an banyak ajaran tentang cara bermu’amalah, contohnya:
“Wahai orang-orang beriman! jika kamu melakukan kegiatan utang piutang untuk waktu yang ditentukan,maka hendaklah kalian menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kalian menuliskannya dengan tepat….” (QS. al-Baqarah : 282)
Akhlak
Akhlak diartikan dalam segi etimologi yang mempunyai arti perangai, tindak-tanduk, watak, atau budi pekerti. Dalam pengertian terminologis, akhlak adalah sifat yang tumbuh dalam jiwa manusia yang muncul secara reflek dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari. Dalam konsep bahasa Indonesia, akhlak sama dengan istilah etika atau moral.
Akhlak merupakan satu dasar penting dalam agama Islam, sehingga Rasulullah saw. Menjelaskan dan menegaskan dalam sebuah hadis bahwasanya tujuan diutusnya beliau yaitu untuk memperbaiki dan menyempurnakan semua akhlak manusia.Abu Hurairah berkata; Rasulullah saw. bersabda: “Bahwasanya aku disuruh untuk memperbaiki akhlak yang baik.” (HR. Ahmad)
Hukum
Hukum adalah sebagai salah satu isi dasar nan pokok ajaran al-Qur’an yang berisikan kaidah-kaidah dan aturan-aturan dasar dan global bagi umat manusia. Tujuannya yaitu untuk memberikan tuntunanuntuk umat manusia supaya kehidupan manusia menjadi adil, aman, tenteram, teratur, bahagia, dan selamat di dunia dan akhirat kelak.
Sebagai sumber hukum agama Islam, al-Qur’an telah banyak memberikan aturan-aturan hukum yang harus dipegang sebagai pedoman dalam menentuakan hukum baik secara umum (mujmal) ataupun secara terperinci (tafsil)
Sejarah / Kisah Umat Masa Lalu.
Al-Qur’an kitab suci untuk umat Islam banyak menegaskan tentang sejarah dan kisah manusia pada masa dahulu. Sejarah atau kisah-kisah jaman dahulu bukanlah hanya sekedar cerita atau dongeng , namun ditujukan untuk menjadi pelajaran untuk umat Islam.
Pelajaran itu kemudian dapat menjadi petunjuk untuk kehidupan agar selalu sesuai dengan pedoman dan keridhaan Allah Swt. Kita selaku umat yang bertakwa harusnya bisa menyaring dan bisa refleksi dari kisah terdahulu.
Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan (Sains) dan Teknologi.
Al-Qur’an merupakan kitab suci ilmiah. Banyak ayat yang menegaskan isyarat ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpotensi bersifat potensial untuk kemudian dapat diluaskan dan dikembangkan supaya dapat memberikan kemaslahatan dan kesejahteraan hidup manusia.